Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke 5 dunia, dengan banyaknya penduduk Indonesia tersebut menyebabkan banyaknya juga penduduk Indonesia yang menggunakan listrik sebagai penghidupan alat – alat dirumah. Pada zaman sekarang ini bahkan hamper semua kegiatan penduduk membutuhkan listrik seperti kegiatan belajar mengajar,komunikasi,transportasi dan pelayanan kesehatan serta pembangunan, dari penggunaan listrik tersebut juga pasti ada batasannya. Masalah yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini adalah naiknya tarif listrik per Kwh, menurut Ade Hapsari dalam media yang dimuat di metronews.com “ Penggunaan energy listrik di Indonesia dinilai masih tergolong boros. Sehingga pemerintah terus menggalakkan program hemat energy yang harus digenjot sejak dini.” Masalah tersebut dapat terjadi karena banyaknya penduduk Indonesia yang lupa/sengaja menyalakan listrik secara terus menerus seperti lupa mematikan lampu,TV, alat – alat elektronik lainnya. Masalah tersebut yang akhirnya membuat banyak penduduk mengeluhkan harga listrik yang naik.

                Dari masalah listrik tersebut saya terpikir untuk membuat seperangkat alat yang dapat membuat rumah tersebut menjadi smarthome dengan bantuan dari alat seperti kartu RFID. RFID sendiri merupakan proses identifikasi seseorang/objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah device kecil yang disebut tag atau transporter (Pratama, 2017). Dengan cara kerja alatnya yaitu jika RFID mendeteksi benar rumah tersebut memiliki frequency yang sesuai maka listrik rumah tersebut dapat menyala, jika RFID tersebut dijauhkan maka rumah tersebut akan mati total listriknya. Jadi dari penggunaannya tersebut dapat membantu dalam pencegahan boros listrik rumah karena lupa.

Referensi: